Sabtu, 22 Februari 2014

Puncak kejenuhan

AAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK........

oke, gue cuma mau CURHAT!! yaaa, jujur sejujur2nyaaa, tahun2 ini gue udah terlampau jenuh, terlampau muak dengan hidup ini.. OOOH ini rasanya tingkat akhir yang udah akhir banget. gue semester 10, hahahaaaa.... memusingkan sekaliiiiiiiii... duka duka tingkat akhir, pikiran dan hati tiap harinya gak pernah tenang, selalu ajaaa sakit rasanya, sampe2 berasa susah nafas *oke, gue LEBAY. dan lebih2 gue selalu dihantui semua hal ini. yang tadinya gue mau ngelanjut S2, mikir sekali cukup untuk menghentikan mimpi itu *LEMAH. gue CAPEK banget. hahahaaaa
revisi revisi revisi dan revisi.. damn aaak
terus gue kapan lulusnya?! mau nangis?? hah, percuma, simpen air mata luh. jadilah kuat!! *so menguatkan diri sendiri, aslinya lemah. apa pilihan gue selama ini salah?! your life so bitch!! gue gak mau lah semua ini terulang lagi. Ya Allah, apa gue doang yaaa mahasiswa ilmu tanah yang sampe seDESPERATE ini. hahahaaaa... *Tuh kan, rasa2nya gue udah mulai gila *ABAIKAN
mamaaa tolonglah anakmu ini yang berbulan2 gak pulang ke rumah, udah kayak bang toyib. sejujurnya emosi gue meluap2 bgt saat nulis ini semua, eneg bangeeeet Ya Rabb ku.. maafin anis Ya Allah :(
udah dari awal masuk jurang, dan akhirnya tetep dipersulit sperti ini. hahaa, coba2 aja sih luh,..
Rabbi, tolong jawaban pertanyaan anis, apakah anis anak yang kuat atau terlampaui kuat, sehingga Engkau sudi memberikan semua cobaan berat ini?!tolong dijawab Ya Allah.. pliiiiiiiiissss...
tau gak?? *gak tau, yaudah. tiap malem gue selalu dihantui mimpi buruk hidup ini, hidup bitch yg gue jalanin ini. mamaaa, dapatkah anis membuatmu bangga?? mamaaa, kecewakah engkau karena sampai saat ini aku belum juga mengakhiri semua ini?? mamaaaa, aku butuh pelukanmu. pliiis give me ur hug!!! ayah, aku harap engkau juga bisa mengerti aku :(
i need your hand, Rabbi. i need ur help and i need u :(( pliiiis, listen to me, aku terlanjur tidak kuat lagi menjalani semua ini. rasanya sudah bertumpuk2, sudah tidak sanggup aku pikul beban ini di pundakku. tak bisakah Kau ambil satu persatu beban ini, agar aku lebih mudah melangkah.


0 komentar:

Posting Komentar